Dua sahabat - Cinta dan Kasih, sedang berjalan melintasi sebuah gurun pasir. Di pertengahan perjalanan tercetus pertengkaran. Cinta telah menampar pipi Kasih. Kasih berasa sangat sakit hati, tetapi tidak membalasnya. Tanpa berkata apa, Kasih menulis di atas pasir;
Hari ini, sahabat baik ku telah menampar pipiku
Kemudian, mereka meneruskan perjalanan sehingga ke sebuah kawasan subur di padang pasir itu. Mereka sepakat untuk mandi di situ sebelum meneruskan perjalanan yang masih jauh. Dalam keasyikan membersihkan diri, tiba2 Kasih nyaris tenggelam dan lemas, tetapi berjaya diselamatkan oleh Cinta. Ketika Cinta telah sedar dari lemas, dia menulis di atas sebuah batu;
' Hari ini, sahabat baik ku telah menyelamatkan nyawaku '
Cinta bertanya ; " Mengapa bila aku melukaimu, kau menulis di atas pasir dan sebaliknya bila kau menyelamatkan mu, kau menulis di atas batu? "
Kasih menjawab; " Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang menghembus dan menghapuskan tulisan itu. Sebaliknya, apabila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita agar tidak hilang ditiup sang bayu
Dalam kehidupan, seringkali berlaku perbezaan pendapat dan koflik tidak dapat dielakkan. Maka, cubalah utk saling memaafi dan melupakan perselisihan
BELAJARLAH MENULIS DI ATAS PASIR
Petikan : Artikel Mingguan Malaysia - Luahan Bersama Putri (7 Jan 2007)
No comments:
Post a Comment